Artikel berikut ini dibuat oleh Audrey Gandasasmita (Fakultas Teknobiologi angkatan 2009). Awalnya artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas tantangan dalam mata kuliah Bioteknologi Tanaman yang diampu oleh Kak Listya Utami Karmawan, M.Si, namun karena isinya yang menarik dan bermanfaat, artikel ini akhirnya diterbitkan di blog MICROBES. Selamat membaca!
Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang pesat pada abad ke-21
ini. Inovasi-inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terus
dihasilkan, baik itu dalam bidang kesehatan, teknologi, industri, maupun
pertanian. Namun tidak semua inovasi tersebut mendapatkan sambutan yang
hangat. Tidak sedikit dari inovasi tersebut yang menuai pro kontra dari
berbagai pihak baik itu dari segi moral, etika, linkungan, agama, dll.
Kontroversi seperti ini salah satunya terjadi pada hasil pengembangan
produk pertanian yang dikenal dengan nama "Golden Rice".
Golden
rice merupakan padi transgenik yang di dalamnya terkandung gen penyandi
provitamin A yang dipercaya mampu menjadi solusi untuk defisiensi
penyakit A pada anak-anak di negara berkembang. Namun penemuan
besar karya Prof. Dr. Ingo Potrycus tidak langsung disambut secara baik
oleh pihak-pihak tertentu seperti Greenpeace. Pro kontra terhadap
golden rice terus saja berlangsung hingga waktu yang belum dapat
ditentukan. Sama halnya dengan produk-produk transgenik lainnya yang
dianggap belum sepenuhnya aman untuk dikonsumsi masyarakat luas. Hal ini
berkaitan dengan efek jangka panjangnya yang masih belum diketahui baik
untuk konsumen, lingkungan, maupun secara etika, dan moral. Dalam
artikel juga disebutkan bahwa kandungan provitamin A di dalam golden
rice dirasakan belum signifikan untuk memenuhi kebutuhkan vitamin A
sehari-hari sehingga dibutuhkan dosis yang cukup besar dan proses
implementasinya dan efektivitasnya masih banyak dipertanyakan.
Namun menurut saya pribadi, semua keraguan ini sulit untuk dibuktikan
bila hanya memperdebatkan pro kontra dari berbagai aspek. Bagaimanapun
juga, kepastian akan dampak-dampak tersebut hanya dapat diketahui dan
dianalisis bila golden rice telah diaplikasikan secara langsung. Namun
sebelum proses pengaplikasian, tentu tetap dibutuhkan serangkaian uji
terdahulu untuk meminimalkan dampak negatif yang tidak diharapkan.
Bila dianalogikan, permasalahan GMO ini serupa dengan orang yang ingin
belajar berenang. Orang yang ingin belajar berenang, mau tidak mau harus
mencoba langsung untuk masuk dan belajar di dalam kolam renang. Sisi
positifnya, ia perlahan-lahan mampu belajar dan mengaplikasikan apa yang
ia dapat sehingga akhirnya ia dapat menjadi perenang yang sesungguhnya.
Namun di sisi lain, dengan langsung masuk ke kolam renang, ia juga
berisiko tenggelam akibat belum dapat berenang secara baik. Namun bila
ia tidak mencoba maka pada akhirnya, orang tersebut tidak akan bisa
berenang.Serupa dengan pro kontra pada golden rice dan produk GMO
lainnya. Tanpa aplikasi langsung maka keraguan-keraguan ini hanya
bagaikan omongan belaka dan satu-satunya cara untuk membuktikannya
hanyalah melalui proses pengaplikasian langsung ke dalam kehidupan
manusia. Semoga dengan berjalannya waktu, produk-produk GMO mulai dapat
diterima karena bagaimanapun juga inovasi ini juga dilakukan demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat di dunia.
Namun menurut saya pribadi, semua keraguan ini sulit untuk dibuktikan
bila hanya memperdebatkan pro kontra dari berbagai aspek. Bagaimanapun
juga, kepastian akan dampak-dampak tersebut hanya dapat diketahui dan
dianalisis bila golden rice telah diaplikasikan secara langsung. Namun
sebelum proses pengaplikasian, tentu tetap dibutuhkan serangkaian uji
terdahulu untuk meminimalkan dampak negatif yang tidak diharapkan.
Bila dianalogikan, permasalahan GMO ini serupa dengan orang yang ingin
belajar berenang. Orang yang ingin belajar berenang, mau tidak mau harus
mencoba langsung untuk masuk dan belajar di dalam kolam renang. Sisi
positifnya, ia perlahan-lahan mampu belajar dan mengaplikasikan apa yang
ia dapat sehingga akhirnya ia dapat menjadi perenang yang sesungguhnya.
Namun di sisi lain, dengan langsung masuk ke kolam renang, ia juga
berisiko tenggelam akibat belum dapat berenang secara baik. Namun bila
ia tidak mencoba maka pada akhirnya, orang tersebut tidak akan bisa
berenang.Serupa dengan pro kontra pada golden rice dan produk GMO
lainnya. Tanpa aplikasi langsung maka keraguan-keraguan ini hanya
bagaikan omongan belaka dan satu-satunya cara untuk membuktikannya
hanyalah melalui proses pengaplikasian langsung ke dalam kehidupan
manusia. Semoga dengan berjalannya waktu, produk-produk GMO mulai dapat
diterima karena bagaimanapun juga inovasi ini juga dilakukan demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat di dunia.
No comments:
Post a Comment