Kita sudah sering mendengar tentang anggur atau lebih terkenal disebut wine. Sejauh mana kita tahu? Salah
satunya adalah wine terbuat dari
fermentasi anggur oleh bakteri tertentu, semakin lama disimpan semakin baik
rasanya, dan tentunya kita jelas tahu bahwa wine
adalah minuman yang populer di kalangan para bangsawan dan masyarakat kelas
atas. Hal ini tidak mutlak tentunya, bahkan mungkin beberapa dari remaja seusia
kita termasuk penggemar anggur. Namun, pernahkan kalian mendengar tentang ‘decanter’?
Nah, ini mungkin istilah baru bagi sebagian besar dari kita. Decanter adalah bejana atau vessel yang bentuk dan bahan pembuatnya
beragam - yang digunakan untuk mendekantasi anggur. Apa itu dekantasi? Untuk
singkatnya, banyak orang melakukan dekantasi, yaitu membiarkan anggur di dalam decanter selama kurang lebih 20 menit
sebelum disajikan - untuk memperoleh anggur dengan konsentrasi dan rasa yang
lebih enak. Selama proses dekantasi, kita hanya perlu menunggu anggur di dalam decanter hingga diperoleh sedimentasi
atau endapan. Endapan ini berupa sisa kulit anggur, yeast, dan sebagainya, dan jumlahnya tidak banyak, bahkan kadang
hampir tidak ditemukan sedimen. Namun, proses ini berefek pada rasa anggur yang
lebih kuat dan lebih wangi.
Ternyata, proses ini tidak lepas dari teori dan sains. Bagaimana
dekantasi bisa memperkuat rasa dan aroma anggur? Karen MacNeil melalui bukunya,
The Wine Bible, mengatakan bahwa di
dalam anggur terdapat komposisi senyawa tertentu seperti tanin atau merkaptan
yang masih “kasar” jika sebotol wine
baru dituangkan. Dengan membiarkan di udara (di dalam decanter, tentunya) selama beberapa waktu, senyawa alkaloid tersebut
akan menjadi lebih “halus” dan pada akhirnya memperkaya rasa maupun aroma
anggur. Namun, beberapa anggur yang tergolong delicate wines seperti ‘Chianti’ dan ‘Pinot Noir’ justru akan
mengalami pengurangan rasa jika diekspos ke udara terlalu lama. Maka, penting
memilih anggur yang akan didekantasi.
Meskipun tidak banyak digunakan, decanter
selain memperkaya rasa anggur juga dimanfaatkan beberapa seniman sebagai sarana
memacu kreativitas. Berbagai perusahaan pembuat decanter berlomba-lomba membuat decanter
yang mampu melaksanakan fungsinya dengan baik sekaligus memiliki lekuk dan
tekstur yang indah sehingga nyaman dipandang mata. Beberapa foto di bawah ini
memperlihatkan jenis-jenis decanter
yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan tertentu.
Masing-masing decanter memiliki
keunggulan masing-masing baik dari segi fungsi maupun segi bentuk. Banyak
sekali kreasi para designer yang
mampu menawan hati pembelinya, terutama para penikmat anggur. Salah satu
perusahaan yang cukup terkenal dalam pembuatan decanter adalah Riedel. Coba liat beberapa koleksi Riedel yang
foto-fotonya dimuat di sini. Mulai dari Riedel
Syrah yang terkesan minimalis dan sederhana, Riedel Black Tie Bliss yang memasukkan motif berbentuk hati dan
memberikan kesan romantis, Riedel Amadeo
yang membentuk U-shape, Riedel Dove yang menyerupai burung
merpati, hingga Riedel Eve dan Riedel Mamba yang memiliki bentuk sangat
kompleks.
Selain Riedel yang berstatus perusahaan, seniman-seniman secara
individual juga mencetak karya mereka dalam bentuk decanter-decanter yang
bentuknya terkesan ekstrim dan out of
this world. Coba tengok karya Etienne Meneau, seorang decanter designer yang
membuat decanter dengan berbagai
bentuk ekstrimis, seperti bentuk akar-akar dan dahan-dahan pohon.
Decanter juga ditemui dalam
bentuk lain yang lebih sederhana, misalnya mirip erlenmeyer seperti pada decanter buatan MENU, atau Legnoart Elixir
yang mirip Boiling Flask. Tentu kalian mahasiswa FTb sering melihat kedua alat
gelas ini di lab, bukan? J Bentuk lain dari decanter
adalah inverted decanter yang menggunakan dudukan agar decanter bisa dipasang terbalik. Sekilas, cara penggunaan ini mirip
dengan ketika kita menggunakan buret, yaitu ada kenop yang bisa diputar untuk
membuka dan menutup aliran cairan. Contoh inverted
decanter bisa dilihat pada gambar
berikut, yaitu decanter Gemini buatan Rojaus, The Decantus, dan karya Hammacher
Schlemmer.
Melihat sekian banyak variasi bentuk dan fungsi decanter ini layaknya membuka wawasan kita akan suatu bentuk baru
dari kreativitas. Ternyata, seni bukan hanya terpaku pada pensil warna, kuas,
cat, kanvas, kertas warna, dan hal-hal semacamnya. Bahkan, kreativitas dapat
ditunjukkan dan diasah melalui pembuatan alat-alat yang tidak sering kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari ini. Mengapa para artis tidak melukis saja?
Mengapa tidak berkreasi dengan barang seni lain yang sudah lazim diketahui
orang? Rupanya seni men-design decanter ini adalah suatu passion sekaligus bakat tertentu yang
hanya dinikmati oleh para penikmat wine.
Maka, designer-designer decanter ini
juga adalah penikmat wine. Merancang
dan membuat decanter baru dengan
bentuk yang extraordinary, rupanya
adalah sebuah impian, tantangan sekaligus bentuk kecintaannya terhadap anggur bagi
para penikmat anggur berlabelkan designer
ini. (rka)
Keren nih, baru tau ada alat decanter se keren dan se artistik ini
ReplyDeleteWaahhh keren banget mau nih jadinya hahaha =D
ReplyDelete